Saturday, March 31, 2012

Konsep Foyer untuk Rumah Praktik Dokter


TANYA
Saya seorang ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai dokter gigi. Supaya bisa bekerja sambil menjaga anak saya yang masih kecil, saya ingin membuka praktik di rumah. Namun saya bingung dengan penataan ruang di rumah saya agar dapat dijadikan ruang praktik. Saya berencana membuat ruang praktik di ruang tamu, karena ruangan ini cukup besar, yaitu berukuran 6 m x 5 m. Tetapi saya ingin tetap ada akses masuk ke dalam rumah tanpa harus melalui ruang praktik. Peralatan yang akan saya masukkan ke ruang praktik adalah kursi praktik, lemari, meja, dan kursi. Saya juga ingin menyediakan ruang tunggu, yang rencananya akan diletakkan di teras rumah yang berukuran 3 m x 2 m. Apakah ini memungkinkan?
Oya, pintu masuk ke dalam rumah saat ini terletak di tengah-tengah dinding yang panjangnya 6 m. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas bantuannya.
Tari, Pluit
JAWAB
Salam kenal untuk Bu Tari di Pluit. Saat ini memang sudah menjadi satu tren, seorang profesional menggerakkan usahanya dari rumah tinggal, yang biasa dikenal dengan sebutan SOHO (small office home office). Membuka praktik dokter gigi di rumah seperti Bu Tari memang menjadi satu pilihan yang menarik. Sambil bekerja, seorang ibu atau orangtua tetap dapat mengawasi anak-anaknya.
Saya coba perkenalkan satu konsep foyer, untuk memecahkan masalah Bu Tari. Foyer, atau bisa juga disebut lobi, atau hall, pada dasarnya berfungsi sebagai ruang penerima pertama dari rumah, atau bangunan lain seperti hotel, kantor, dan sebagainya.
Foyer di rumah sangat baik digunakan terutama sebagai ruang antara, atau ruang pengarah antara area publik dengan area privat. Dalam beberapa penyelesaian pada rumah tinggal, foyer dapat digunakan sebagai ruang antara sebelum tamu atau penghuni masuk ke dalam rumah. Pada saat hujan, maka jas hujan, payung, sepatu, dapat disimpan di ruang ini. Ruang ini biasanya dilengkapi dengan cermin, meja konsol, atau dapat juga ditambahkan rak-rak simpan sepatu, kursi tunggu, dan sebagainya.
Dalam kasus Bu Tari, maka foyer digunakan sebagai ruang pengarah antara ruang publik yakni ruang praktik dokter dengan ruang privat yakni ruang tamu ataupun ruang keluarga.
Secara ringkas saya coba usulkan penyelesaian sebagai berikut. Ruang teras yang berukuran 2 m x 3 m tetap dapat digunakan sebagai ruang pendaftaran dan ruang tunggu pasien tanpa harus mengubahnya. Ruang tamu yang ukurannya 6 m x 5 m, dibagi menjadi dua ruang utama yakni ruang praktik dokter dan ruang tamu, dengan foyer sebagai ruang antara. Letak pintu tidak saya ubah; tetap seperti yang ada saat ini.
Silakan perhatikan denah dan gambar berikut untuk mendapatkan gambaran lebih jauh mengenai ruang foyer, dan sedikit gambaran dari dalam ruang praktek dokter gigi Bu Tari.
Demikian Bu Tari, mudah-mudahan jawaban ini cukup memuaskan. Silakan mencoba ide-ide lain.

0 comments:

Post a Comment